BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Formulir
(Dokumen)adalah secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi dengan informasi
tanggal penjualan, nama wiraniaga dengan kodenya, nomor urut, nama barang dan
kodenya, kuantitas, harga satuan, harga total setiap barang, harga total semua
barang, dan tanda tangan wiraniaga. Di
samping informasi ini, formulir tersebut, berisi informasi yang telah tercetak,
misalnya nomor urut formulir dan nama formulir.
Formulir sangat penting artinya untuk
menjalankan suatu organisasi. Hampir semua peristiwa dalam perusahaan terjadi
karena formulir dan memerlukan formulir untuk merekamnya.Formulir ini diisi
berbagai informasi yang bersangkutan dengan transaksi penjualan, misalnya
tanggal penjualan, nama dan alamat pembeli, jumlah dan jenis barang yang
dijual, harga jual persatuan dan total harga jual.
Pemanfaatan
Tembusan atau Copy Formulir. Untuk
memenuhi beberapa tujuan sekaligus, perlu dibuat beberapa formulir. Untuk
mengurangi pekerjaan klerikal, analisis system membuat beberapa lembar
formulir, yang dengan sekali pengerjaan, beberapa tujuan tersebut dapat
tercapai. Oleh karenaitu, analisis sistem merancang formulir surat order
pembelian (purchase order) untuk
dikirim kepada pemasok, yang hanya dengan sekali pengerjaan dapat menghasilkan
tembusan yang dapat memberikan informasi kepada Bagian Penerimaan dan Bagian
Utang. Oleh karena itu, penulis
tertarik menulis makalah mengenai formulir.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka rumusan masalah
dalam makalh ini adalah:
1. Apa
yang dimaksud dengan formulir?
2. Apa
pengertian dari formulir elektronik?
3. Apa
saja manfaat dari formulir?
4. Apa
saja golongan formulir menurut sumbernya?
5. Apa
saja golongan formulir menurut tujuannya?
6. Apa
prinsip dasar yang melandasi perancangan formulir?
7. Kapan
formulir diperlukan?
8. Faktor
apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam merancang formulir?
9. Informasi
apa saja yang diperlukan dalam merancang kembali suatu formulir?
10. Apa
yang dimaksud dokumen sumber dan dokumen pendukung?
C. Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Mahasiswa
mampu memahami tentang formulir dan formulir elektronik.
2. Mahasiswa
mampu memahami manfaat dari formulir.
3. Mahasiswa
mampu memahami golongan formulir menurut sumbernya dan menurut tujuannya.
4. Mahasiswa
dapat memahami prinsip dasar yang melandasi perancangan formulir.
5. Mahasiswa
mampu memahami kapan diperlukannya formulir.
6. Mahasiswa
dapat mngetahui faktor yang perlu dipertimbangkan dalam merancang formulir.
7. Mahasiswa
dapat memahami informasi yang diperlukan dalam merancang kembali suatu
formulir.
8. Mahasiswa
dapat memahami perbedaan antara dokumen sumber dan dokumen pendukung.
D. Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari penulisan makalah ini,
yaitu pembaca (baik itu mahasiswa, anggota perusahaan, masyarakat) bisa
menggunakan formulir dengan baik untuk kepentingan organisasi. Di samping itu,
pembaca dapat merancang formulir dalam organisasi perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI FORMULIR
Formulir (Dokumen)adalah
secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi dengan informasi tanggal
penjualan, nama wiraniaga dengan kodenya, nomor urut, nama barang dan kodenya,
kuantitas, harga satuan, harga total setiap barang, harga total semua
barang, dan tanda tangan wiraniaga. Di
samping informasi ini, formulir tersebut, berisi informasi yang telah tercetak,
misalnya nomor urut formulir dan nama formulir. Formulir sering pula disebut
dengan dokumen.
B. FORMULIR ELEKTRONIK
Formulir elektronik merupakan ruang
yang ditayangkan dalam layar komputer yang digunakan untuk menangkap data yang
akan diolah dalam pengolaan data elektronik. Penggunakan formulir elektronik
sebagai media untuk menangkap data yang akan diolah dalam pengolahan data
elektronik memiliki berbagai manfaat berikut ini:
1.
Tidak Pernah Kehabisan Formulir. Dengan
formulir elektronik, penawaran selalu sama dengan prmintaan.
2.
Tidak Pernah Ketinggalan Jaman. Formulir
elektronik mudah di sesuaikan dengan perubahan kebutuhan dan peraturan.
Investasi untuk pencetakan dan penyimpanan tidak diperlukan untuk pembuatan
formulir elektronik.
3.
Tidak Dimungkinkan Penggunakan Formulir
yang Salah. Penggunakan formulir elektronik memungkinkan dengan segera
menyesuaikan isi dan format formulir untuk memunihi perubahan keaadaan sehingga
memungkinkan penyediakan formulir tepat sesuai dengan kebutuhan pemakai.
4.
Tidak Memungkinkan Pengguna Formulir
yang Salah. Dengan formulir elektronik, pengendalian formulir dapat dilakukan
dengan penentuan pemakai formulir tertentu hanya terbatas pada orang yang
memiliki password. Orang yang akan menggunakan formulir elektronik hanya
memasukkkan password, nama dan nomor formulir dan komputer akan memberikan
jenis formulir sesuai dengan kode dan nama yang dimaksukkan ke dalam komputer
jika suatu formulir telah direvisi, orang tidak akan salah menggunakan formulir
karena formulir tersebut tidak lagi tersedia dalam file komputer.
5.
Kecepatan Pengisian Formulir. Cursor
akan berhenti di setiap ruang kosong yang harus diisi data, dan membimbing
pengisi ke dalam urutan pengisian formulir secara logis. Jika diperlukan “help
window” dapat disediakan untuk setiap ruang yang harus diisi data.
6.
Penangkapan Data Dilakukan Sekali.
Dengan menggunakan formulir elektronik, duplikasi penangkapan dan pemasukan
data ke dalam sistem informasi tidak akan terjadi.
7.
Tidak Ada Data yang Mengambang. Dengan
formulir elektronik, data dimasukkan dan dikirimkan dari satu tempat lain
secara elektronik, sehingga tidak ada data yang mengambang.
8.
Kemudahan dalam Pengelolaan Formulir.
Dengan penggunakan formulir elektronik, perancangan, pengelolaan, dan pengisian
setiap formulir dapat dilakukan melalui sistem yang terintregasi sistem
komputer dapat menyediakan data berapa kali suatu formulir telah digunakan,
bagaimana bentuk formulir setelah revisi yang terakhir dan berapa lama suatu
formulir telah digunakan sejak revisi terakhir.

Gambar 3.1 Faktur Penjualan Tunai
C. MANFAAT FORMULIR
Formulir sangat penting
artinya untuk menjalankan suatu organisasi. Hampir semua peristiwa dalam
perusahaan terjadi karena formulir dan memerlukan formulir untuk merekamnya.
Dalam
perusahaan, formulir bermanfaat untuk :
a. Menetapkan
Tanggung Jawab Timbulnya Transaksi Bisnis Perusahaan. Dalam formulir, setiap
orang yang bertanggung jawab atas terjadinya transaksi membutuhkan tanda tangan
atau paraf, sebagai bukti pertanggung jawaban pemakaian wewenang atas pelaksanaan
transaksi yang terjadi.
Keluar ( voucher)
a) Mengisi
formulir dan memverifikasi perhitungan dan kelengkapan dokumen pendukung oleh
Kepala Bagian Utang.
b) Memberikan
otorisasi pengeluaran uang oleh Kepala Departemen Keuangan atau Derektur
keuangan.
c) Melaksanakan
pembayaran oleh Kasa.
d) Mencatat
transaksi pengeluaran kas oleh Kepala Bagian Utang dalam register bukti kas
keluar ( voucher register ) dan oleh Kas dalam register cek ( check register.
b. Untuk
Menentukan Data Bisnis Perusahaan. Semua data yang diperlukan untuk
identifikasi transaksi direkam pertama kali dalam formulir. Seperti telah
disebutkan diatas, dalam transaksi penjualan tunai misalnya, perusahaan
memerlukan data berikut ini direkam dalam formulir faktur penjualan tunai :
a) Tanggal
penjualan.
b) Nama
winariaga (dan kodenya) yang melayani penjualan.
c) Nama
barang yang dijual.
d) Kuantitas
barang yang dijual.
e) Harga
jual persatuan.
f) Total
harga jual setiap jenis barang yang dijual.
g) Total
harga jual semua barang yang dijual .
h) Tanda
tangan wiraniaga yang melaksankan penjualan.
i)
Tanda penerimaan kas dari bagian kas.
j)
Tanda penyerahan barang kepada pembeli.
k) Tanda
pencatatan transaksi penjualan dalam catatan akuntansi.
c. Untuk
Mengurangi Kemungkinan Kesalahan dengan Cara Menyatakan Semua Kejadian dalam
Bentuk Tulisan. Semua perintah pelaksanaan suatu transaksi perlu ditulis dalam
suatu formulir untuk mengurangi kemungkinan kesalahan.
d. Menyampaikan informasi pokok dari orang satu ke orang
lain di dalam organisasi yang sama atau ke organisasi lain.
D. GOLONGAN FORMULIR MENURUT SUMBERNYA
Formulir digunakan dalam suatu
organisasi dapat digolongkan menurut sumbernya. Menurut sumbernya, formulir
dapat dibedakan menjadi 3 golongan.
a.
Formulir yang Dibuat dan Disimpan dalam
Perusahaan. Perusahaan, digunakan secara intern, dan kemudian disimpan dalam
perusahaan .contoh formulir ini adalah
surat permintaan pembelian, memo kredit, memo kartu jam kerja, bukti
permintaan dan pengeluaran barang gudang.
b.
Formulir yang Dibuat dan Dikirimkan
Kepada Pihak Luar Perusahaan. Formulir di buat dalam perusahaan dan digunakan
untuk menyampaikan informasi kepada pihak luar perusahaan. Contoh golongan
formulir ini adalah : faktur penjualan tunai, faktur penjualan kredit, surat
order pembelian,surat permintaan penawaran harga, bukti keluar, dan surat order
penjualan.
c.
Formulir yang Diterima dari Pihak Luar
Perusahaan .formulir ini diterima dari pihak luar sebagai akibat dari transaksi
bisnis antara perusahaan dengan pihak luar tersebut. Contohnya golongan
formulir ini adalah : faktur pembelian, surat order dari piutang yang diterima
dari kreditur, dan rekening koran bank.
E. GOLONGAN FORMULIR MENURUT TUJUAN
PENGGUNAANNYA
Pada dasarnya formulir dapat dibagi
menjadi dua menurut tujuan penggunaannya
1. Formulir
yang dibuat untuk meminta dilakukannya suatu tindakan. Contoh lain formulir
yang termasuk dalam golongan ini adalah :
a. Bukti
permintaan dan pengeluaran barang gudang
b. Surat
permintaan penawaran harga
c. Memo
kredit dan memo debit.
2. Formulir
yang digunakan untuk mencatat tindakan yang telah dilaksanakan. Formulir dalam
golongan ini digunakan untuk merekam data transaksi yang telah dilaksanakan.
Sebagai contoh adalah formulir laporan penerimaan barang. Formulir ini
digunakan oleh bagian penerimaan untuk mencatat data barang yang diterima dari
pemasok. Contoh formulir lain yang termasuk dalam golongan ini adalah :
a. Faktur
penjualan
b. Faktur
pembelian
c. Kartu
jam kerja
d. Surat
muat
e. Pernyataan
piutang
F. PRINSIP DASAR YANG MELANDASI
PERANCANGAN FORMULIR
Formulir yang digunakan
dalam suatu organisasi adakalanya memenuhi beberapa fungsi sekaligus. Sebagai
contoh dalam transaksi penjualan, suatu perusahaan menggunakan suatu formulir
yang disebut surat order penjualan. Formulir ini diisi berbagai informasi yang
bersangkutan dengan transaksi penjualan, nama,dan alamat pembeli, jumlah dan
jenis barang yang dijual, harga jual per satuan dan total harga jual. Surat
order penjualan ini dibuat 4 lembar sekaligus untuk mengurangi pekerjaan
klerikal. Lembar pertama berfungsi sebagai faktur penjualan yang dikirim kepada
pembeli, lembar kedua berfungsi sebagai pemintaan otorisasi penjualan kredit
kepada bagian kredit; lembar ketiga berfungsi sebagai perintah pengiriman
kepada bagian pengiriman untuk mengirim barang yang tersebut dalam formulir
tersebut kepada pembeli yang
bersangkutan; lembar keempat befungsi sebagai tembusan piutang yang dipakai
oleh bagian piutang untuk mencatat timbulnya piutang dari penjualan.
Hanya dengan satu kali
pekerjaan klerikal formulir surat order penjualan ini memenuhi berbagai fungsi
sekaligus.
Dalam merancang suatu
formulir, prinsip-prinip berikut ini perlu diperhatikan:
1.
Sedapat mungkin meanfaatkan tembusan
atau copy formulir.
2.
Hindari duplikasi dalam pengumpulan
data.
3.
Buatlah rancangan formulir sesederhana
dan seringkas mungkin.
4.
Masukkanlah unsure internal check dalam
merancang formulir.
5.
Cantumkan nama dan alamat perusahaan
pada formulir yang akn digunakan untuk komunikasi dengan pihak luar.
6.
Cantumkan nama formulir untuk memudahkan
identifikasi.
7.
Beri nomor untuk identifikasi formulir.
8.
Cantumkan nomor garis pada sisi sebelah
kiri dan kanan formulir, jika formulir lebar digunakan, untuk memperkecil
kemungkinan salah pengisian.
9.
Cetaklah garis pada formulir, jika
formulir tersebut akan diisi dengan tulisan tangan. Jika pengisian formulir
akan dilakukan dengan mesin ketik, garis tidak perlu dicetak, karena mesin
ketik akan dapat mengatur spasi sendiri, dan juga jika bergaris, pengisian
formulir dengan mesin ketikakan memakan waktu yang lama.
10. Cantumkan
nomorurut tercetak.
11. Rancanglah
formulir tertentu sedemikian rupa sehingga pengisi hanya membubuhkan tanda
√, atau × , atau dengan menjawab ya atau
tidak, untuk menghemat waktu pengisiannya.
12. Susunlah
formulir ganda dengan menyisipkan karbon sekali pakai, atau dengan menggunakan
karbon beberapa kali pakai, atau cetaklah dengan kertas tanpa karbon (carbonless paper).
13. Pembagian
zona sedemikian rupa sehingga formulir dibagi menurut blok-blok daerah yang
logis yang berisi data yang saling terkait.
Pemanfaatan
Tembusan atau Copy Formulir. Untuk
memenuhi beberapa tujuan sekaligus, perlu dibuat beberapa formulir. Dalam
melaksanakan transaksi pembelian misalnya, diperlukan pemberitahuan kepada
pemasok mengenai pesanan, pemberitahuan kepada Bagian Penerimaan mengenai
barang yang akan diterima dari pemasok, dan pemberitahuan kepada Bagian Utang
untuk melakukan pencatatan utang, jika barangnya sudah diterima. Untuk
mengurangi pekerjaan klerikal, analisis system membuat beberapa lembar
formulir, yang dengan sekali pengerjaan, beberapa tujuan tersebut dapat
tercapai. Oleh karenaitu, analisis sistem merancang formulir surat order
pembelian (purchase order) untuk
dikirim kepada pemasok, yang hanya dengan sekali pengerjaan dapat menghasilkan
tembusan yang dapat memberikan informasi kepada Bagian Penerimaan dan Bagian
Utang.
Penghindaran
Duplikasi dalam Pengumpulan Data. Dalam mengumpulkan data hindarilah
pengumpulan data yang sama lebih dari satu kali. Sekali data telah dikumpulkan
dari sumbernya, data tersebut harus direkam sedemikian rupa dalam formulir,
sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi semua departemen.
Rancangan Formulir yang Sederhana dan Ringkas.
Formulir yang dirancang sederhana dan ringkas akan mengakibatkan dapat
dihindarinya perekaman data yang tidak perlu sehingga akan membantu
pencatatannya ke dalam buku jurnal dan buku pembantu.
Unsur
Internal Check dalam Merancang Formulir. Formulir merupakan bagian dari
berbagai internal check dalam suatu organisasi. Internal check ini diciptakan
untuk dapat menghasilkan informasi yang dapat dipercaya dan teliti dan untuk
menjaga kekayaan organisasi. Kesalahan, baik yang disengaja maupun yang tidak
disengaja adalah kelemahan yang melekat pada setiap manusia. Pengisian data ke
dalam formulir seringkali mengandung kesalahan manusiawi tersebut. Untuk
menghindari kemungkinan kesalahan dalam pengisian formulir, analisis sistem
harus memasukkan unsur internal check
pada saat rancangan formulir.
Nama
dan Alamat Perusahaan pada Formulir. Formulir untuk antar bagian di dalam
perusahaan, tidak perlu memuat nama dan alamat perusahaan. Namun untuk formulir
yang dikirim ke luar perusahaan, nama, alamat, dan bahkan logo perusahaan perlu
dicantumkan pada formulir, untuk memudahkan identifikasi asal formulir tersebut
bagi perusahaan penerima. Pencantuman nama, alamat, dan logo tersebut umumnya
di bagian formulir sebelah atas, kiri atau kanan, faktur penjualan, surat order
pembelian, pernyataan piutang, dan bukti kas keluar merupakan contoh formulir
yang memuat nama, alamat, dan logo perusahaan. Lihat formulir faktur penjualan
tunai (Gambar 3.1) dan formulir bukti kas keluar (Gambar 3.2).
Nama
Formulir. Seperti halnya dengan orang, formulir pun memerlukan nama untuk
memudahkan identifikasinya. Nama formulir biasanya dipilih untuk menggambarkan
fungsi formulir tersebut. Jika formulir digunakan untuk meminta barang dari
Bagian Gudang, maka formulir tersebut diberi nama bukti permintaan barang
gudang. Jika formulir digunakan sebagai bukti pengeluaran barang dari Bagian
Gudang, maka formulir tersebut diberi nama bukti pengeluaran barang gudang.
Jika formulir digunakan untuk meminta dan sekaligus juga berfungsi sebagai
bukti pengeluaran barang dari Bagian Gudang, formulir tersebut diberi nama
bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang. Nama formulir ini dicetak pada
formulir untuk memudahkan identifikasi terhadap formulir tersebut.
Nomor
Identifikasi pada Setiap Formulir. Jika perusahaan menggunakan berbagai jenis
formulir, pemberian nomor identifikasi terhadap formulir mulai diperlukan.
Untuk mengingat berbagai nama formulir, kemungkinan orang akan menemui
kesulitan. Oleh karena itu nomor dapat melengkapi nama, untuk memudahkan
identifikasi formulir. Dalam praktek tidak jarang nomor identifikasi lebih umum
digunakan untuk menyebut formulir dibandingkan dengan nama formulir tersebut.
Gambar 3.2 Bukti Kas Keluar
Formulir Besar. Jika
kita harus mengisi banyak kolom dalam formulir yang lebarnya dua atau tiga kali
kertas ukuran folio, kemungkinan kita mengisi pada baris yang salah adalah
besar. Untuk menghindri kesalahan pengisian formulir yang lebar, setiap garis
diberi nomor urut, baik pada tepi sebelah kiri maupun tepi sebelah kanan.
Pencetakan Garis pada
Formulir. Garis harus dicetak pada formulir, jika formulir tersebut akan diisi
dengan tulisan tangan. Jika pengisian formulir akan dilakukan dengan mesin
ketik, garis tidak perlu dicetak, karena mesin ketik akan dapat mengatur spasi
sendiri, dan juga jika bergaris, pengisian formulir dengan mesin ketik akan
memakan waktu guna menempatkan tulisan tepat di antara dua garis.
Pencantuman Nomor Urut
Tercetak. Nomor urut tercetak digunakan untuk mengawasi pemakaian formulir dan
untuk mengidentifikasi transaksi bisnis. Penggunaan nomor urut tercetak pada
formulir seperti bukti kas keluar, cek, memo kredit, faktur penjualan, dan memo
debit merupakan elemen pengawasan intern terhadap transaksi yang bersangkutan
dengan formulir tersebut. Nomor urut tercetak ini akn dicantumkan dalam catatan
akuntansi, sehingga memudahkan pencarian kembali dokumen yang mendukung
informasi yang dicatat dalam catatan tersebut. Lihat nomor urut yyang tercetak
yang tercantum pada formulir bukti kas keluar (Gambar 3.2).
Rancangan Formulir yang
Hanya Memerlukan Pengisian Tanda √ atau ×, atau dengan Mencantumkan Jawaban
“Ya” atau “Tidak”. Jika informasi yang akan dikumpulkan dengan formulir dapat
ditentukan lebih dahulu, untuk menghemat waktu pengisian, informasi yang sudah
tertentu tersebut dicetak dalam formulir, sehingga pengisi formulir tinggal
membubuhkan tanda √ atau × untuk informasi yang dipilih oleh pengisi. Sebagai
contoh, jika salah satu informasi yang akan dikumpulkan dalam formulir adalah
jenis kelamin pengisi, maka analisis system tinggal mencantumkan informasi
tersebut dalam formulir sebagai berikut:
√
|
Laki-laki
|
Wanita
Pengisi formulir tidak
perlu menuliskan laki-laki atau wanita pada saat mengisi formulir tersebut,
namun cukup membubuhkan tanda √ atau × dalam kotak dimuka informasi yang
dipilihnya. Cara lain yang ditempuh oleh analisis system untuk menghemat waktu
pengisian formuliradalah dngan membuat pertanyaan sedemikian rupa guna
memperoleh informasi dari pengisi. Pengisi formulir cukup hanya memilih jawaban
ya atau tidak yang sudah tersedia, dengan cara melingkari jawaban yang
dipilihnya. Lihat contoh pertanyaan tersebut dalam formulir Survey Formulir
(Gambar 3.6).
Formulir Ganda.
Formulir ganda adalah formulir yang terdiri dari formulir asli dan tembusannya.
Tembusan formulir ini dapat diisi dengan satu kali penulisan pada formulir
aslinya dengan berbagai cara berikut ini:
a. Dengan
menyisipkan karbon yang dapat dipakai lebih dari satu kali di antara lembar
asli dengan lembar tembusannya dan di antara lembar tembusan yang lain.
b. Dengan
menyisipkan karbon sekali pakai di antara lembar asli dan lembar tembusannya
dan di antara lembar tembusan yang lain.
c. Dengan
menggunakan kertas tanpa karbon
(carbonless paper) sebagai bahan cetak formulir berganda.
Seringkali informasi tertentu yang
tercantum dalam lembar formulir asli tidak dikehendaki tampak dalam lembar
tembusan tertentu. Untuk memenuhi keperluan ini ada beberapa cara yang dapat
ditempuh:
a. Kolom
atau baris dalam lembar tembusan tertentu yang tidak dikehendaki berisi
informasi tertentu yang tercantum dalam lembar formulir asli dihitamkan,
sehingga pada waktu pengisian formulir dilakukan, pada tempat yang dihitamkan
tersebut tulisan tidak dapat dibaca. Sebagai contoh adalah formulir tembusan
surat order pembelian yang dikirimkan oleh Bagian Pembelian ke Bagian
Penerimaan untuk mmemberitahukan tentang adanya barang yang akan diterima oleh
Bagian Penerimaan dari pemasok tertentu. Informasi kuantitas barang yang
tercantum dalam lembar asli surat order pembelian tidak dikehendaki tampak
dalam tembusan formulir tersebut yang dikirimkan ke Bagian Penerimaan, agar
bagian yang terakhir ini melaksanakan perhitungan barang secara independen
sehingga hasil perhitungannya benar-benar dapat dipercaya. Oleh karena itu
kolom kuantitas, harga satuan, dn jumlah harga dalam tembusan surat order
pembelian yang diperuntukkan bagi Bagian Penerimaan dihitamkan agar informasi
yang dicantumkan dalam lembar asli formulir tersebut tidak dapat dibaca oleh
Bagian Penerimaan. Lihat Gambar 3.3 Surat Order Pembelian dan Gambar 3.4
Tembusan Surat Order Pembelian.
b. Karbon
yang disisipkan di atas lembar tembusan yang dikehendaki tidak terisi dengan
informasi yang tercantum dalam lembar formulir asli dipotong sedemikian rupa
sehingga informasi yang dicantumkan pada lembar asli tidak terekam pada lembar
tembusannya.
c. Formulir
tembusan yang tidak dikehendaki terisi dengan informasi yang tercantum dalam
lembar asli dipotong sedemikian rupa sehingga informasi yang dicantumkan pada
lembar asli tidak terekam pada lembar tembusannya.
G. KAPAN FORMULIR DIPERLUKAN?
Dalam situasi apa perusahaan
memerlukan formulir? Ada 4 keadaan yang mendasar perlunya penggunaan formulir:
1. Jika
suatu kejadian harus dicatat, maka formulir perlu digunakan.
2. Jika
informasi tertentu harus dicatat berulang kali, penggunaan formulir akan
mengurangi waktu penulisan informasi tersebut.
3. Jika
berbagai informasi yang saling berhubungan perlu disatukan dalam tempat yang
sama, untuk memudahkan pengecekan yang cepat mengenai kelengkapan informasinya,
maka formulir harus digunakan.
4. Jika
dibutuhkan untuk menetapkan tanggung jawab terjadinya transaksi, formulir perlu
digunakan.

Gambar
3.3Surat Order
Pembelian

Jika Suatu Kejadian
Harus Dicatat. Jika suatu peristiwa perlu dicatat, maka diperlukan formulir
untuk merekamnya. Misalnya suatu perusahaan perlu mencatat transaksi penjualan
tunai yang dilakukannya setiap hari. Untuk itu perusahaan tersebut perlu
menciptakan formulir faktur penjualan tunai untuk merekam transaksitersebut
setiap harinya.
Jika Suatu Informasi
Tertentu Harus Dicatat Berulang Kali. Jika suatu informasi harus dicatat
berulang kali, penggunaan formulir akan mengurangi waktu penulisan informasi
tersebut. Sebagai contoh jika setiap kali mengajukan permintaan pembelian,
Bagian Gudang harus menuliskan nama barang, spesifikasi, kuantitas, dan sifat
permintaan (biasa, segera, atau mendesak), maka perlu dibuat formulir dengan
kolom-kolom untuk menampung informasi tersebut, sehingga mengurangi waktu
penulisan informasi yang harus disampaikan oleh Bagian Gudang kepada Bagian
Pembelian.
Jika Berbagai Informasi
yang Saling Berhubungan Perlu Disatukan dalam Tempat yang Sama. Untuk dapat
memenuhi permintaan pembelian yang diajukan oleh Bagian Gudang, Bagian
Pembelian memerlukan informasi lengkap mengenai nama barang yang akan
dibutuhkan, spesifikasi, kuantitas, dan kapan barang tersebut diperlukan. Semua
informasi tersebut perlu disatukan di tempat yang sama untuk memungkinkan
Bagian Pembelian melaksanakan pemesanan kepada pemasok dengan benar. Untuk
memudahkan pengecekan secara cepat mengenai kelengkapan informasi tentang
barang yang diminta oleh Bagian Gudang maka formulir surat permintaan pembelian
harus digunakan.
Jika Diperlukan
Penetapan Tanggung Jawab Terjadinya Transaksi. Seperti disebutkan di atas, formulir
digunakan untuk menetapkan tanggung jawab terjadinya transaksi. Jika tanggung
jawab terjadinya transaksi akan dibebankan kepada seseorang diperlukan formulir
untuk merekam pertanggungjawaban pelaksanaan transaksi tersebut.
H. FAKTOR YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN
DALAM MERANCANG FORMULIR
Dalam merancang suatu formulir,
seorang analis sistem harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini:
1. Siapa
yang memerlukan atau akan mendapat informasi yang dicatat di dalam formulir
tersebut? Hal ini akan menentukan berapa lembar formulir tersebut harus dibuat.
2. Adakah
formulir lain yang sekarang dirancang atau sekarang digunakan berisi informasi
yang sama? Jika ya, apakah ada kemungkinan menyatukan informasi di dalam
formulir yang dirancang ini dengan formulir lain tersebut? Banyak perusahaan
yang membuat faktur penjualan, surat muat (bill
of lading), slip pembungkus (packing
slip) dan surat order pengiriman dalam satu kali penulisan.
3. Apakah
elemen-elemen yang harus dicantumkan di dalam formulir telah disusun menurut
urutan yang logis? Hal ini akan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan
dalam pengisian formulir dan akan mengurangi waktu pengisian dan penggunaan
formulir.
4. Apakah
formulir tersebut akan memerlukan penulisan dengan tangan atau pemrosesan dengan mesin, atau kedua-duanya? Hal ini akan
menentukan lebar spasi dan penggunaan garis atau hanya spasi saja.
5. Apakah
formulir tersebut akan diisi dengan pensil, tinta, mesin ketik atau mesin
khusus atau dengan proses penggandaan yang lain? Hal ini akan menentukan jenis
dan mutu kertas yang akan digunakan serta jumlah ruang yang harus disediakan
untuk memungkinkan pencatatan informasi.
6. Apakah
formulir tersebut akan disimpan di dalam suatu arsip? Hal ini akan menentukan
mutu kertas yang harus digunakan, ukuran kertas, dan preforasi yang harus
dibuat, jika hal ini diperlukan.
I. INFORMASI YANG DIPERLUKAN DALAM
MERANCANG KEMBALI SUATU FORMULIR
Formulir yang digunakan oleh
perusahaan perlu ditinjau secara periodik untuk menentukan perlu tidaknya
diadakan penyempurnaan, penggantian, atau penghentian pemakaian formulir yang
sekarang digunakan. Untuk itu perlu dilakukan survai guna mengumpulkan
informasi:
a. Yang
bersangkutan dengan formulir itu sendiri, misalnya mengenai isinya, jumlah
lembar tembusannya, dan jenis kertas yang digunakan.
b. Yang
bersangkutan dengan kegiatan penyediaan, pengisian, dan pencatatan informasi
dari formulir tersebut.
Daftar
pertanyaan yang digunakan oleh analis sistem untuk mengumpulkan informasi
formulir yang akan diperbaiki desainnya meliputi aspek secara umum, teks, desain, kertas, dan produksi. Contohnya
mengenai aspek produksi, pertanyaannya: berapa kuantitas yang digunakan?
Bulanan.....Tahunan......
J. DOKUMEN SUMBER DAN DOKUMEN
PENDUKUNG
Ditinjau dari
pengolahan data akuntansi, dokumen atau formulir digolongkan menjadi dua macam:
dokumen sumber (source document) dan
dokumen pendukung (supporting document atau
corroborating document). Dokumen
sumber adalah dokumen yang dipakai sebagai dasar pencatatan ke dalam jurnal
atau buku pembantu, sedangkan dokumen pendukung adalahdokumen yang melamoiri
dokumen sumber sebagai bukti sahihnya transaksi yang direkam dalam dokumen
sumber. Sebagai contoh dokumen yang digunakan untuk merekam transaksi penjualan
terdiri dari faktur penjualan, yang merupakan dokumen sumber sebagai dasar
pencatatan ke dalam jurnal penjualan dan kartu piutang, yang dilampiri dengan
surat order pengiriman, laporan pengiriman barang, dan surat mmuat (bill of lading) sebagai dokumen
pendukung faktur penjualan tersebut. Dokumen pendukung ini berfungsi untuk
membuktikan sahihnya transaksi penjualan yang direkam dalam faktur penjualan.
Surat order pengiriman membuktikan bahwa transaksi penjualan tersebut telah
diotorisasi oleh Bagian Order Penjualan, laporan pengiriman barang membuktikan
telah dilaksanakannya pengiriman barang kepada pembeli sesuai dengan perintah
yang tercantum dalam surat order
pengiriman, sedangkan surat muat membuktikan telah diserahkannya barang kepada
perusahaan angkutan umum dalam
pelaksanaan pengiriman barang kepada pembeli. Dengan dilampirkannya berbagai
dokumen pendukung tersebut, faktur penjualan sebagai dokumen yang dipakai
sebagai sumber pencatatan ke dalam catatan akuntansi menjadi dapat diandalkan
kesahihannya. Dalam Gambar 3.7 disajikan nama dokumensumber dan dokumen
pendukung yang bersangkutan.
Transaksi
|
Dokumen
sumber
|
Dokumen
pendukung yang bersangkutan
|
Penjualan
tunai
|
Faktur
penjualan tunai
|
Pita
register kas
|
Penjualan
kredit
|
Faktur
penjualan
|
Surat
order pengiriman
Laporan
pengiriman barang Surat muat
|
Retur
penjualan
|
Memo
kredit
|
Laporan
penerimaan barang
|
Pembelian
|
Bukti
kas keluar
|
Surat
order pembelian
Laporan
penerimaan barang Faktur dari pemasok
|
Retur
pembelian
|
Memo
debit
|
Laporan
pengiriman barang
|
Penggajian
dan pengupahan
|
Bukti
kas keluar
|
Daftar
gaji
Rekap
daftar gaji
|
Pemakaian
barang gudang
|
Bukti
permintaan dan pengeluaran barang gudang
|
|
Gambar
3.7 Transaksi, Dokumen Sumber, dan
Dokumen
Pendukung yang bersangkutan
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Formulir
(Dokumen)adalah secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi dengan informasi
tanggal penjualan, nama wiraniaga dengan kodenya, nomor urut, nama barang dan
kodenya, kuantitas, harga satuan, harga total setiap barang, harga total semua
barang, dan tanda tangan wiraniaga.Formulir
elektronik merupakan ruang yang ditayangkan dalam layar komputer yang digunakan
untuk menangkap data yang akan diolah dalam pengolaan data elektronik.
Dalam perusahaan,
formulir bermanfaat untuk :
a. Menetapkan
Tanggung Jawab Timbulnya Transaksi Bisnis Perusahaan.
b. Untuk
Menentukan Data Bisnis Perusahaan.
c. Untuk
Mengurangi Kemungkinan Kesalahan dengan Cara Menyatakan Semua Kejadian dalam
Bentuk Tulisan.
Pada dasarnya formulir dapat dibagi menjadi dua
menurut tujuan penggunaannya
1. Formulir
yang dibuat untuk meminta dilakukannya suatu tindakan.
2. Formulir
yang digunakan untuk mencatat tindakan yang telah dilaksanakan. Formulir dalam
golongan ini digunakan untuk merekam data transaksi yang telah dilaksanakan.
Sebagai contoh adalah formulir laporan penerimaan barang.
B.
SARAN
Dengan adanya penulisan makalah ini, sebaiknya para
pembaca maupun perusahaan-perusahaan dalam merancang formulir memperhatikan
faktor-faktor yang digunakan dalam merancang formulir sesuai dengan kebutuhan
masing-masing perusahaan. Formulir juga perlu ditinjau secara periodik.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi.
Sistem Akuntansi. Edisi 3. Jakarta :
Salemba Empat, 2001.